widget

Rabu, 27 Juli 2016

Travel Writing Part 1

MERABA LAMBANG SEJARAH BANTEN
KERATON SUROSOWAN
Oleh Najla Putri Mawaddah

Aku duduk di bangku samping pak supir. Tak lupa headset yang selalu kubawa terpasang di kedua telingaku. Jari-jariku sibuk menyentuh layar memilih-milih lagu yang ingin kudengarkan untuk menikmati perjalanan. Dan lagu Isyana Saraswati yang berjudul Tetap Dalam Jiwa menjadi lagu pilihan pertama yang kuputar selama perjalanan.
Pukul 14.00 WIB aku sampai di Keraton Kaibon. Walaupun kali pertama aku menginjakkan kaki di tempat ini, beberapa menit kemudian aku langsung meluncur ke Keraton Surosowan. Karena keraton itulah yang sebenarnya ingin kuabadikan dalam kenangan dan tulisan. Langkah pertama aku menuju papan yang berdiri bertuliskan “Keraton Surosowan” dan kupotret dengan kamera yang ada di handphoneku.
Kameraku juga terarah untuk memotret benteng, lalu tak disangka di tempat itu aku dipertemukan dengan anak-anak yang sedang bermain sepeda mereka sepertinya. Mereka tersenyum padaku. Saat itulah aku berani untuk membuka percakapan dengan mereka.
“Salah satu dari kalian, bisa fotoin Teteh?” pintaku saat itu.
“Aku bisa, Teh!” seru salah satu dari mereka. Dengan semangat aku memberikan handphone-ku dan memberikan petunjuk kepada anak itu untuk memotretku. Anak itu mengerti, lalu aku bergaya seadanya di depan benteng yang terdapat pintu gerbang di belakangku. Sebagai ucapan terima kasih, aku juga memotret mereka yang sudah bergaya lucu ala anak zaman sekarang.
Ternyata tak sampai di sini, mereka mau membantuku memasuki keraton. Kata mereka pintu gerbang keraton selalu dikunci, aku hanya bisa mengangguk paham dengan informasi mereka, walaupun sedikit kecewa karena tidak bisa masuk melalui pintu gerbang. Tapi mereka memberitahuku untuk bisa masuk ke dalam dengan cara menaiki tangga kayu yang sudah berdiri di dinding yang sedikit jauh dari gerbang keraton.
Aku meneguk ludah dengan berat. Aku sudah lupa bagaimana caranya memanjat. Apalagi saat ini aku harus memanjat sebuah benteng dengan tangga kayu. Aku takut tangga itu jatuh dan tidak seimbang saat kunaiki. Namun, anak-anak itu ternyata tak kehilangan akal untuk merayuku. Akhirnya aku menurut. Kami berlari menuju tempat tangga itu berdiri. Sesampainya di sana, dua orang dari mereka menaiki tangga terlebih dahulu dan memegangi tangga, mencoba membantuku saat menaiki tangga. Lalu dua orang yang lain ikut memegangi tangga di bawah, dan naik setelahku. Mereka benar-benar baik.
Mataku tak berhenti berkedip saat menatap suasana dalam Keraton Surosowan ini. Bukti sejarah ini masih ada walaupun benteng ini sudah berpuluh-puluh tahun rusak. Aku melirik tempat yang dulu katanya adalah sebuah kolam bernama Rara Denok. Ternyata semakin berlalunya waktu, kolam itu terlihat kering dan berlumut. Dari atas benteng yang aku pijak ini, aku bisa melihat jelas dua buah gerbang yang katanya adalah gerbang masuk. Walaupun bingung, kalaupun ada pintu gerbangnya kenapa aku harus menaiki tangga untuk berada di dalam keraton? Masing-masing gerbang itu ada di sisi timur, dan utara. Kata anak kecil yang menemaniku, sebenarnya di sebelah selatan ada gerbang masuk sebelumnya. Namun ditutupi oleh tembok yang tidak diketahui apa penyebabnya.
Anak-anak kecil yang menemaniku mengajakku untuk turun berkeliling menginjak tanah keraton. Aku mengikuti langkah mereka, mencoba berjalan menyeberangi tangga yang terbuat dari bata dan karang itu dengan hati-hati. Tak disangka kami dipertemukan oleh bapak setengah baya yang sedang membersihkan rumput liar di sekitar keraton. Aku mencoba mendekatinya dan membuka percakapan dengan bapak itu, tak lupa untuk bersalaman terlebih dahulu.
Awalnya aku mengenalkan diri sebagai mahasiswi kampus IAIN SMH Banten yang ada di Ciceri dan berkeinginan menulis tentang Keraton Surosowan ini. Bapak itu menanggapi dengan ramah. Beliau juga mengenalkan diri, namanya Pak Fuad. Aku meminta waktu beberapa menit padanya untuk diwawancara, dan bapak itu bersedia dan mulai menceritakan sedikit demi sedikit sejarah yang pernah diketahuinya.
Sebenarnya yang dijelaskan Pak Fuad hampir sama dengan buku sejarah yang pernah aku baca. Bahwa Keraton Surosowan ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa Pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, yang kita kenal sebagai Pendiri Kesultanan Banten.
Pada masa penguasa berikutnya, bangunan keraton ini ditingkatkan lagi. Bahkan katanya sampai melibatkan sosok ahli bangunan asal Belanda pada masa itu. Sosok ahli bangunan itu bernama Hendrik Lucasz Cardeel. Dia seorang arsitek Belanda yang beragama Islam dan bergelar Pangeran Wiguna. Ternyata arsitek yang mengukir sejarah ini adalah seorang muslim.
Katanya, dinding pembatas yang kulihat ini, dibangun setinggi 2 meter dan mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surosowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion atau biasa dikenal sudut benteng yang berbentuk intan di empat sudut bangunannya. Karena itu pulalah pada masa jayanya Banten disebut Kota Intan.
Sekarang, yang aku lihat bangunan di dalam dinding keraton tak lagi utuh seiring berjalannya waktu. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.
Dari buku sejarah yang pernah kubaca, Keraton Surosowan ini dibangun dari kata “Gawe Kuta Baluwarti Bata Kalawan Kawis” yang artinya “Membangun Kota dan Perbentengan dari Bata dan Karang”. Takluknya Prabu Pucuk Umum di Wahanten Girang, kalau kita biasa mengenalnya dengan daerah Banten Girang di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Wahanten Girang itu sendiri merupakan bagian wilayah dari Kerajaan Padjadjaran yang berpusat di Pakuan, sekarang kita mengenalnya dengan wilayah Pakuan Bogor pada tahun 1525. Lalu Wahanten Girang menjadi sumber dimulainya masa Banten sebagai Kesultanan Banten dengan dipindahkannya Pusat Pemerintahan Banten dari daerah pelosok atau pedalaman sampai daerah pesisir pada tanggal 1 Muharram 933 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1526.
Berkat pemahaman geo politik, Sunan Gunung Jati menentukan posisi keraton, benteng, pasar, dan alun-alun yang harus dibangun di dekat kuala Sungai Banten yang kita kenal bernama Keraton Surosowan. Dalam waktu 26 tahun itu Banten menjadi maju yang tadinya pada tahun 1525 hanya sebuah Kadipaten berubah menjadi Kesultanan Demak dengan dinobatkannya Pangeran Hasanuddin sebagai Sultan di Kesultanan Banten dengan gelar Maulana Hasanuddin Penembahan Surosowan.
Kini, aku bisa merasakan miris ketika menikmati Keraton Surosowan ini. Setelah diruntuhkan Belanda, keraton ini bersisa puing-puing. Mungkin karena dasyatnya perjuangan masyarakat Banten pada masa itu.
Setelah asyik dan banyak mengobrol dengan Bapak Fuad, dan berkeliling di sekitar keraton selama kurang lebih 2 jam, aku mengajak anak-anak yang menemaniku itu untuk meninggalkan keraton dan turun. Tak lupa aku berpamitan dan bersalaman padanya.
 Sebenarnya ada rasa penasaran ingin memasuki sebuah goa yang tak jauh dari gerbang utama. Namun, anak-anak itu mencegahku dan mengatakan bahwa goa itu seram. Karena itu aku tidak terlalu melangkahkan kaki kedalam, hanya melihat suasananya saja dari luar goa, dan tak disangka aku pun bisa merasakan hawa seram itu.
Aku menggandeng anak-anak itu, mengajak turun dan beristirahat di amben warung yang ada di samping keraton. Mereka nurut dan kembali membantuku turun. Sesampainya dibawah, kami justru memutuskan untuk berpisah. Mereka pamit ingin bermain futsall. Aku mengerti, karena itu aku mengangguk lalu tersenyum dan berterima kasih karena mereka sudah mau berlama-lama menemaniku memasuki Keraton. Padahal aku ingin membelikan mereka es dan masih ingin mengajak mereka mengobrol tentang apapun itu.
“Abis neliti buat tugas ya, Neng?” tanya ibu pemilik warung yang aku singgahi itu.
Aku mengangguk saja dan tersenyum, lalu kami berkenalan. Ibu itu ternyata bernama Suella. Aku mencoba menanyakan tentang sejarah Keraton Surosowan tapi beliau berkata “Ibu lupa neng. Dulu waktu ibu SD ibu punya buku sejarah bantennya, tapi ibu udah lupa naruhnya dimana.”
Dalam hati aku ingin sekali tertawa. Kenyataannya aku hanya nyengir menanggapi. Jelas saja Bu Suella lupa naruh. Umurnya sekarang saja mungkin sudah kepala empat puluhan, dan buku sejarah miliknya itu adalah buku waktu ia duduk di bangku sekolah dasar. Mungkin bukan lupa naruh, tapi sudah hilang entah kemana. Bisa saja lucunya Bu Suella ini.
Aku memesan bakso dan es nutrisari padanya. Bagaimanapun juga, waktu dua jam berkeliling dan berbicara di sekitar keraton, aku kembali membutuhkan asupan gizi untuk perutku.
“Pernah tuh neng minggu lalu ada yang kesurupan di warung ibu di amben yang neng duduki itu.” ceritanya saat itu. Deg. Aku sedikit kaget dan terlonjak dengan ucapannya karena ibu itu berkata tempat yang aku duduki ini pernah menjadi tempat orang kesurupan.
“Kok bisa kesurupan Bu?” tanyaku penasaran.
“Katanya sih gara-gara abis masuk ke goa yang ada di dekat gerbang masuk sebelah sana neng!” ibu itu memberitahu sambil menunjuk gerbang yang ternyata goa yang dimaksud ibu itu adalah goa yang hampir aku masuki. Entah mengapa aku jadi merasa merinding dan bergidik ngeri. Pantas saja anak-anak kecil yang menemaniku itu mengatakan goa itu seram. Sepertinya mereka tahu cerita ini.
“Gimana kesurupannya Bu?” tanyaku yang semakin penasaran.
“Kayak ayan gitu neng terus teriak-teriak. Makannya pas tau dia kesurupan ibu langsung manggil ustadz yang tinggal disini. Katanya orang yang kesurupan itu abis masuk goa yang disitu terus nantang dan teriak-teriak didalamnya. Mungkin penunggu goa itu merasa terganggu, makannya dia kesurupan. Bagaimanapun juga kan kita sebagai tamu harus bisa juga menghormati penunggu yang dunianya bukan sama kayak kita, Neng!” terang Bu Suella panjang lebar. Kini aku semakin mengerti. Untung saja aku tidak seperti pengunjung yang Bu Suella ceritakan ini. Walaupun penasaran, aku tidak senekat orang itu, apalagi sampai teriak-teriak menantang seperti itu. Allhamdulillah, Allah masih melindungiku saat itu dari sosok-sosok yang bagaimanapun juga tidak terlihat di duniaku. Bagaimanapun juga, Keraton Surosowan ini sudah sangat lama umurnya. Sangat bersejarah. Wajar jika ada hawa mistisnya juga. Dalam sejarah itu pun ada cerita soal kematian-kematian beberapa masyarakat Banten dan orang berkebangsaan Belanda saat berperang waktu itu.
Aku kembali melahap bakso yang kini sedikit menghangat karena diselingi percakapan dengan ibu pemilik warung yang aku singgahi ini. Setelah selesai menghabiskan bakso dan es nutrisari, aku melihat jam di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB.  Sepertinya aku sudah terlalu lama di tempat ini, hingga lupa waktu.
            Aku menatap Bu Suella. Membayar, lalu pamit untuk pulang. Tak lupa aku menjumpai anak-anak yang tadi menemaniku berkeliling keraton untuk pamit pulang. Mereka mengangguk dan mengucapkan senang bisa mengenalku dan diajak bermain juga belajar sejarah denganku. Mereka menyalamiku dan melepasku pulang karena saat itu, angkot yang akan mengantarku sudah terlihat di dekat papan bertuliskan “Keraton Surosowan”.
Sungguh, aku senang bisa melewatkan momen perjalanan seperti ini. Mengupas sejarah dan berkenalan dengan orang-orang baru adalah satu hal yang menyenangkan. Aku berharap, bisa mengunjungi tempat itu lagi walaupun nanti dengan niatan yang berbeda. Semoga.
Rincian Pengeluaran :
1.      Untuk menuju Banten Lama, aku dengan teman-temanku yang lain iuran untuk menyarter angkot. Kami iuran per orang Rp. 16.000 untuk 10 orang penumpang yang duduk dalam angkot. Jadi pembayaran ongkos untuk menyarter angkot sebesar Rp. 160.000.
2.      Di Keraton Surosowan terdapat warung kecil yang menjual minuman, bakso, dan mie ayam. Harga bakso yang kubeli sebesar Rp. 8000 dan es nutrisari sebesar Rp.3000.  Jadi jika disatukan, aku membayar sebesar Rp.11.000.
Tips Menuju Keraton Surosowan :
1.      Pakai Sunblock, karena suasana yang gersang dan matahari yang menyengat cukup membuat kulit terlihat gelap.
2.      Bawa tripod atau tongsis, karena berfoto tak akan bagus jika hanya menggunakan tangan sebagai alat bantu. Dua alat itu, setidaknya bisa memaksimalkan kita untuk hunting foto.
3.      Air mineral untuk berjaga-jaga saat kita merasa haus saat mengelilingi keraton.
4.      Sering membaca beberapa ayat Al-Qur’an karena yang namanya tempat bersejarah tidak memungkinkan kita bisa tidak terganggu dengan sosok-sosok dunia lain selain kita.

5.      Bawa buku dan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang harus ditulis. Karena penulis catatan perjalanan seperti kita, sangat butuh dan dekat dengan kedua benda itu untuk membantu menyimpan informasi yang didapat.

Kamis, 21 Mei 2015

First Love Is...?

          Ini adalah satu dari cerita yang ditulis oleh Penulis Best Seller, Agnes Davonar. Dari sini, setidaknya kita bisa sedikit memahami arti cinta pertama yang sesungguhnya. Selamat membaca!




Ada yang bilang cinta dalam hidup kita akan banyak sekali tapi hanya cinta pertama yang tak akan terlupa selamanya. Banyak hal dalam hidup ini yang terjadi dan berjalan dengan waktu dan terkenang indah, salah satunya cinta dalam hidup kita, mungkin buat seseorang masa lalu tentang cinta itu tidak berarti, tapi bagi gua, adalah sebuah anugerah yang tidak akan terlupakan. Cinta yang terjadi antara gua dengan gadis bernama Angel, gadis yang telah lama menjadi kenangan dalam hidup gua. Semoga saja dengan kisah ini, banyak pelajaran yang bisa didapatkan, bagaimana kita mengerti kalau cinta ada saat kita benar-benar telah kehilangan.
Dulu, waktu jaman smp dulu. Gua pernah jatuh cinta. Jatuh cinta pada seorang cewek cantik yang baru saja pindah ke sekolah gua. Gua masih inget, ketika bu Dwi, wali kelas gua. Memperkenalkan dia sebagai anak pindahan dari Kalimantan. Kulitnya putih, wajahnya cantik dan rambut yang hitam bagai malaikat, gua rasa sesuai namanya, Angel. Seiring waktu, banyak anak-anak cowok yang jatuh cinta sama dia, termasuk gua. Tapi gua heran, dia memutuskan untuk menjadikan gua kekasihnya.
Itupun dengan proses yang aneh, jaman dulu yang namanya hp itu sangat sulit. Gua hanya bisa pake telepon rumah, yang gua tau, bokapnya itu galak, jadi kalau pas bokapnya yang telepon, gua langsung tutup soalnya pasti kena semprot. Beruntung di hari itu, gua berhasil nelepon dia dan menyatakan cinta gua.
“ Sejak kapan loe suka gua, Daniel?” Tanya Angel.
“ Sebenarnya sejak melihat loe, gua langsung jatuh cinta. Kayaknya gua berlebihan ya?”
“ Nggak sih, Cuma bingung gua jawabnya..”
“ Kalau loe mau nolak gua, gua siap kok?” kata gua pasrah dalam hati pengen nangis.
“ Hm, kalau gitu besok loe datang ke sekolah paling pagi ya, jam 5,30. Nunggu aja, kalau gua datang kesana, berarti gua terima loe?”
“ Hah, serius loe..” gua merasa Angel bakal kerjain gua. Tapi yang namanya cinta, akhirnya gua terpaksa jalanin aja deh…
Keesokan harinya, nyokap gua bengong lihat gua uda bangun pagi bahkan uda siap-siap sekolah, padahal biasanya gua mesti disiram air dulu baru bangun. Gua datang paling pagi ke sekolah, sebelum matahari meninggi. Penjaga sekolah ampe bengong lihat gua, kirain gua tuyul. Dengan setengah ketakutan gua menunggu Angel, campur aduk deh, takut karena sekolah kan anker kalau pagi-pagi. Takut juga kalau Angel ga datang, artinya cinta gua ditolak dong..
Lewat jam 5.30. Angel ternyata ga datang, gua menunduk. Sedih rasanya. Saat gua mau berjalan keluar kelas, di depan gua Angel uda termengap-mengap, sepertinya dia abis lari. Dia tersenyum sama gua.
Oh tuhan.. ini artinya dia menerima cinta gua walau telat 5 menit. Gua pun bahagia setengah mati, seorang peri cantik, kini telah menjadi milik gua. Kita pun jadian, Karena masih cinta monyet dan sama-sama cinta pertama. Kita menikmati hubungan ini hingga akhirnya gua lulus smp. Bokap Angel terpaksa harus balik ke Singkawang, kampung halaman dia. Akhirnya dengan berat hati, kita putuskan untuk berpisah, maklum jaman itu belum ada hp dan sms. Boro-boro sambungan telepon di kampung-kampung. Gua masih ingat saat perpisahan itu, Angel menangis dan memberikan gua sebuah surat yang dia tulis dan suruh gua baca di rumah.
Rasanya gua mau nangis, tapi akhirnya perpisahan itu terjadi. Hal terakhir yang gua denger dari mulut dia adalah.
“ Niel, kalau kita jodoh, kelak kita harus ketemu lagi disini ya. Disaat kita sama-sama single,”
“ Lah, tapi kapan Ngel?” Tanya gua.
“ Ga tau juga, baca aja di surat gua itu, “
Dan berakhirlah saat terakhir kita. Gua memberikan sebuah mawar merah yang indah untuk mengenang indahnya hubungan kita. Saat gua pulang, gua membuka surat itu dan tertulis kalimat yang singkat sekali.
“ Kalau nanti umur kita sama-sama 24 tahun, terus masih sama-sama single, kita ketemu disini ya, pas hari jadian kita, 15 april. “ tanggal dimana pertama kita jadian.
Gua ga tau apakah ini akan terjadi, umur 24 tahun itu akan sangat lama sekali, umur gua saat itu masih 15 tahun. Artinya 9 tahun lagi. Itulah kenangan cinta terakhir gua.
***
9 tahun lamanya gua tinggal dirumah yang sama sejak dulu, tiba-tiba bonyok memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena ingin ke tempat yang lebih tenang. Gua beres-beres kamar dan semua barang yang gua punya di gudang, sekotak kardus yang gua angkat terjatuh, isinya mainan dan berbagai foto-foto gua waktu kecil. Lah tiba-tiba sepucuk surat yang uda jadi kuning, gua pikir sampah, terjatuh. Gua pun sadar kalau surat itu adalah surat terakhir Angel untuk gua.
Membaca surat itu membuat gua rasanya kok gimana gitu ya, sedih campur terkenang masa lalu. Angel cinta pertama gua, padahal setelah dia gua uda pacaran 5 kali. Begonya , semuanya berakhir dengan begitu saja. Gua ngebaca surat itu. Tulisan dia yang bilang kalau umur kita 24 tahun dan masih single kita ketemu disekolah dulu. Dalam hati gua, apa mungkin Angel masih inget ya janji dia di surat ini. Tapi perasaan hati gua tiba-tiba membawa gua untuk coba ke sekolah gua dulu, lagipula ga ada salahnya gua pamitan sama guru-guru dulu sekalian nostalgia, tapi saat itu gak tanggal 15 april, bahkan kelewatan.
Jam 10 pagi, gua ke sekolah gua dulu, semuanya masih sama, Cuma warna sekolahnya yang berubah. Gua duduk di kantin, bicara dengan ibu yang sudah berjualan disitu sejak gua kecil, dia masih inget gua loh walau gua sekarang tambah ganteng hehehe. Saat gua lagi makan bakso, seorang cewek cantik yang rasanya ga asing melewati gua, dia pesan bakso juga. Suaranya yang khas singkawang, membuat gua menebak itu adalah Angel, tapi gua ragu, soalnya dulu Angel itu kecil banget, kok sekarang yang ada didepan gua tinggi banget. Gua pun jaim, hingga akhirnya ibu penjual bakso itu manggil gua.
“ Daniel, kalau mau nambah lagi ambil sendiri ya, Ibu mau ke toilet..”
Cewek itu ngeliat gua, tersenyum. Matanya memerah, memperhatikan gua. Suaranya sayup-sayup terdengar memanggil gua.
“ Daniel..” kata dia dan gua jawab “ Ya..”
“ Loe tambah ganteng ya..” kata dia membuat gua langsung tersipu malu.
“ SIapa ya?” Tanya gua, “ Ini gua Angel..”
Astaga dugaan gua benar. Angel cinta pertama gua yang sekarang jadi cantik banget. Gua langsung pengen peluk dia tapi ga berani, biar kayak film-film gitu. Gua senang sekali Angel benar-benar menepati janji dia untuk ketemu setelah 9 tahun. Tapi gua mendengar alasan dia lain, dia bilang kalau keponakan dia sekolah disini, jadi dia sering jemput keponakanya sejak 3 hari lalu disini. Walaupun alasan itu berbeda dengan janji terakhir dia, gua bahagia akhirnya bisa lihat dia lagi setelah 9 tahun lalu.
Angel yang gua lihat sekarang begitu berbeda, walaupun suara khas singkawangnya masih sama, tapi cara dia bersikap dan berkata lebih baik kebanding dulu yang ngasal. Dia bilang kalau saat ini dia kerja di Jakarta dan tinggal sama bibinya. Bokap dan nyokap dia uda meninggal beberapa tahun terakhir karena sakit yang ga bisa dia jelaskan. Hati gua sedih mendengar penjalasan dia, lebih sedih lagi mendengar kejujuran dari dia.
“ Gua uda nikah,..”
“ Oh ya..” kata gua terkejut.
“ Tapi sekarang uda jadi janda..” sambung dia yang membuat gua bingung.
Jadi seperti banyaknya gadis-gadis kalimatan di kampung dia, banyak yang menikah dengan pria asing karena keadaan ekonomi. Gua bingung kenapa Angel mau nikah sama orang asing, yang gua denger kalau pernikahan dengan orang asing itu tanpa cinta. Angel bilang, bokap dia waktu itu sakit-sakitan dan butuh biaya besar setelah nyokapnya meninggal. Dia terpaksa menikah karena pria yang mau menikahi dia itu berjanji untuk membantu biaya pengobatan bokapnya. Angel yang malang, setelah menikah, bokapnya meninggal. Dia pun terpaksa tinggal di Taiwan, ga heran dia kayak orang Taiwan, putih karena cuaca dingin disana.
Perceraian terjadi ketika suami Angel mulai suka bertindak kasar, Angel melarikan diri ke tanah air. Sedihnya lagi, banyak yang senasib kayak dia. Mendengar kayak gitu, gua rasanya pengen mukul suami dia yang keparat. Tapi gua bersyukur Angel sudah lepas dari pria itu. Kita menghabiskan waktu yang panjang selama di Jakarta. Angel memang sudah janda, tapi itu bukan alasan gua untuk ga boleh dekat sama dia, walaupun gua ga bisa menutupi rasa hati gua yang masih menyimpan rasa cinta begitu besar.
Cinta memang buta, berjalan tanpa batasan dan waktu. Gua merasa Angel adalah pilihan terindah dalam hidup gua setelah berjalan cukup lama dengan dia dan melihat sikap dia yang begitu baik. Tapi gua heran, kalau jalan sama dia, dia sering pergi ke toilet, bahkan saat kita lagi nonton. Gua jadi curiga hingga akhirnya, gua sadar satu hal. Saat itu, gua lagi makan sama dia, tiba-tiba gua melihat warna merah di hidung dia, gua pikir itu saos tomat, ternyata itu darah yang keluar dari hidung dia. Dia langsung minta izin untuk ke toilet.
Saat gua Tanya kenapa bisa mimisan tiba-tiba, dia hanya tersenyum dan bilang.
“ Mungkin gua kurang sehat, gapapa kok.” Kata dia dan membuat gua tenang.
Gua tau, umur gua uda cukup mapan dengan warisan perkerjaan yang bokap gua punya sebagai tukang bikin ampas rem mobil. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, rasanya ga ada salahnya gua menikah di usia muda. Gua tau, bokap dan nyokap gua termasuk kuno, gua ga pernah cerita kalau Angel itu janda, dan gua rasa mereka uda terlanjur suka sama Angel, sikapnya sopan dan hormat. Tapi semua berbeda saat gua iseng-iseng nanya sama nyokap gua.
“ Ma, kalau gua nikah sama janda, masalah ga?”
“ Kenapa ngomong gitu? Kayak kaga ada gadis aja?”
“ Gapapa nanya aja..”
“ Ya ga boleh lah, apa kata orang nanti. Masa cowok secakep ini, dapatnya janda, kayak kagak laku aja..”
Gua sadar, disanalah orang tua gua mulai curiga dengan status Angel, adik gua yang bawel pernah gua cerita tentang Angel yang janda dan keceplosan ngomong. Semua jadi berantakan ketika gua disidang sama bonyok gua, dia menentang keras hubungan gua. Dengan sedikit sedih dan melawan berkata.
“ Ma, Pa, walaupun Angel seorang janda, Daniel tetap menerima dia apa adanya, dia menjadi janda ataupun gadis, dia itu gadis yang Daniel impikan dalam hidup daniel,walaupun mama dan papa ga setuju, Daniel akan tetap bersama dia.”
Bonyok terdiam, sejak kecil gua ga pernah ngelawan mereka. Tapi demi Angel, gua rela lakukan itu. Gua pikir bonyok sudah menyerah dengan keras kepala gua dan setelah itu sikap mereka ke Angel jadi dingin gitu. Gua sedih tapi meminta Angel untuk terbiasa, karena bagaimanapun dia adalah takdir gua. Tapi angel hanya bisa bilang.
“ Niel, kalau gua adalah beban dalam hidup loe, sebaiknya jangan korbankan keluarga loe, gua bisa menerima kok kalau kita memang harus jadi sahabat saja, orang tua itu terkadang benar, mereka paling tau untuk kebahagian anak-anaknya.” Kata Angel yang membuat gua sedih.
“ Loe ga pernah jadi beban gua, loe justru kebahagiaan gua, jadi jangan ngomong gitu lagi ya.” Kata gua memeluk Angel.
Saat itu tanpa gua sadari Angel mimisan di baju gua, dia langsung pamit untuk masuk ke rumah nya terburu-buru dan baru gua sadari baju gua bernoda darah saat pulang.
***
Suatu malam, bonyok gua memanggil gua ke ruang tamu. Wajah mereka tegang, sepertinya gua tau, ini akan membahas hubungan gua dengan Angel.
“ Daniel, Angel itu ga pernah bercerai sama suami dia yang di Taiwan, mama baru dapat kabar dari macoblang dia yang di kampung, jadi kalau kamu maksa nikah sama dia. Kamu bisa di penjara tau gak..”
Gua kaget bagaimana nyokap gua tau tentang itu, tapi gua tetap ngelawan,
“ terserah apa kata mama sama papa, Daniel tetap nikahin dia.. Daniel uda pikirin, mungkin bulan april 15 , mau nikah sama dia..” kata gua sesuai janji cinta pertama gua sama dia setelah setahun kita bersama bertemu lagi.
Bonyok tidak menyerah begitu saja. Suatu ketika gua datang ke rumah Angel, dia ga mau ketemu gua, gua bingung kenapa, saudara dia yang ketemu gua. Dan bilang.
“ Sudahlah Niel, Angel uda putuskan kembali sama laki dia yang di Taiwan..”
“ Gak mungkin, dia ga pernah cinta sama suami dia, bohong..”
Gua teriak-teriak manggil Angel, banyak yang berpikir gua gila, terutama tetangga dia. Tapi Angel gak bergeming dan bahkan ga mau nemuin gua. Akhirnya gua menyerah setelah ketua RT muncul dan minta gua gak ganggu warganya. Gua tau, Angel mendengar teriakan gua. Sampai akhirnya gua menyerah untuk tidak lagi mencoba mencari dia setelah 3 kali gagal dan berakhir ancaman akan dilaporkan polisi sama ketua RT sana.
Gua ingin nangis ketika Angel gak mau ketemu dia, gua gak rela dia balik sama suami dia yang kasar. Gua menutup diri di kamar gua, keluarga gua tau hubungan gua sama Angel sudah berakhir. Gua ga bicara sama mereka dan memutuskan diam. Sampai akhirnya adik gua Leo, bicara sama gua secara empat mata.
“ Niel, gua gak mau cerita, tapi kemarin-kemarin bonyok minta anterin ke rumah Angel, disitu mereka bicara empat mata. Gua rasa itu yang bikin..” kata Daniel terdiam.
Akhirnya gua tau, kenapa Angel ga mau ketemu gua, bonyok minta kepada Angel untuk ga ketemu gua lagi. Gua marah sekali, gua mencoba sekali lagi untuk minta ketemu Angel. Gua minta tolong sama saudaranya untuk bilang ke Angel.
“ Kali ini saya ketemu Angel bukan sebagai pacar, sebagai teman, saya mohon..”
Saudaranya yang tidak sampai hati melihat wajah gua memelas, akhirnya memperbolehkan gua ketemu Angel. Saat gua masuk ke dalam. Angel terbaring dikamarnya, wajahnya pucat. Gua membuka pintu dan dia melihat gua masuk tapi sudah terlambat mengunci pintu.
“ Angel, gua tau , loe ga mau ketemu gua tapi sekali ini gua mohon dengerin gua..”
“ Niel, jangan datang lagi, itu Cuma bikin gua merasa bersalah.” Kata Angel.
“ Gua tau, loe gak akan mau balik sama suami loe lagi, gua tau isi hati loe, sebagai cinta pertama yang mengenal loe lebih dari siapapun.”
“ Loe salah, gua masih mau balik sama dia, dia janji uda berubah..”
“ Bonyok gua memang terlalu campurin urusan hubungan kita, tapi mereka sudah setuju dengan hubungan kita Ngel..” kata gua berbohong.
Angel menatap gua, dia menangis, dia hanya berkata singkat sebelum tiba-tiba pingsan.
“ Niel.. sebagai cinta pertama gua ga akan pernah lupain loe, tapi itu masa lalu, loe akan dapat yang lebih baik dari gua..”
Gua bingung, kenapa dia pingsan. Saudaranya langsung buru-buru melakukan pertolongan pertama. Gua jadi bingung, kenapa Angel.
“ Angel, ini kena penyakit turunan dari papanya, kanker sumsung tulang..”
“ hah kanker..”
Astaga betapa bodohnya gua selama ini, Angel sering mimisan dan gua baru menyadari itu adalah akibat kanker yang dia alamin. Gua tau penyakit ini, pernah ada difilm korea, tapi gua gak nyangka kalau Angel kena penyakit kayak gini. Begonya lagi, kenapa ga langsung dirawat di rumah sakit. Dan lebih parahnya lagi gua baru tau dari saudaranya kalau Angel terpaksa diusiri oleh suaminya karena suaminya gak mau biayain penyakit dia. Hati gua sedih, mengapa nasib Angel begitu buruk. Gua putuskan membawa dia ke rumah sakit.
Dokter langsung menolong dia, dan lebih bikin gua sedih, kanker Angel sudah stadium 3.Dokter menyesalkan kenapa selama ini ga ditolong, kalau sudah begini dokter juga ga kasih jaminan. Gua bisa mengerti mengapa akhirnya Angel menahan semua derita dia, keuangan menjadi masalah dia, jadi selama ini dia hanya minum obat tradisional.Seminggu lamanya Angel di rawat di rumah sakit, dia selalu menatap wajah gua dengan merasa tidak enak.
“ Jangan pikirin biayanya. Semua uda beres..” kata gua membuat dia menangis.
“ Niel, kenapa loe begitu baik sama gua..?”
“ Karena gua mencintai loe, dan itu membuat gua bahagia..”
“ Walau sekarang gua hanya bisa membuat loe repot..”
“ Gua ga pernah merasa repot.. ini buktinya gua uda siapin loe sesuatu..”
“ apa ?” Tanya Angel dan gua menunjukan sebuah cincin berhias mawar yang gua beli di jalan karena unik.
“ gua sekarang gak bisa beliin loe cincin emas, tapi gua janji nanti setelah loe sembuh, gua akan melamar loe jadi istri gua dengan cincin emas, untuk sementar cincin mainan dulu ya..” kata gua dan Angel tertawa. Itulah tawa dia selama kita gak ketemu dan membuat bahagia.
Sebulan lamanya, Angel di rawat dan ga membaik. Ortu gua tiba-tiba merasa iba dan memutuskan untuk ikut menengok, dari sini gua tau, bonyok akhirnya mengerti kalau kekuataan cinta gua tidak akan bisa diruntuhkan, akhirnya mereka menerima Angel. Sayang semuanya terlambat, saat gua sedang berpikir membeli cincin emas di toko emas, Angel menelepon gua.
“ Niel. Makasih ya uda baik sama gua, menjaga gua selama ini, mencintai gua selama ini. Gua bahagia sekali..” kata gua tersenyum-senyum.
“ Kenapa harus pake telepon gini, kan bisa nanti ketemu di rumah sakit..”
“ Ya, gua mau sekarang, kalau ga sekarang, ga tau kapan lagi mau ngomong gini sama loe..”
“ Kenapa gitu..?”
“ Jangan banyak Tanya,, dengeri aja.. “
“ Oke.. oke..” kata gua menurut.
“ selama ini, hanya ada satu pria dalam hidup gua yang benar-benar gua cintai sejak dulu hingga saat ini. Pria itu adalah loe, gua tau saat dulu berpisah dengan loe, gua berjanji dalam hati untuk tidak akan mencintai siapapun selain loe, makanya gua nulis di kertas dan mengikat janji hati gua. Walaupun gua menikah dengan orang lain, tapi hati gua selalu untuk loe, akhirnya gua menyadari kalau kita memang ditakdirkan untuk terlahir di dunia ini saling bersama. “ Kata Angel membuat gua terharu.
“ Sekarang, gua akan berdoa kepada Tuhan, semoga di kehidupan mendatang, gua bisa terlahir sebagai gadis yang ada disamping loe, berbakti untuk seorang pria yang begitu mulia seperti loe, dan gua berharap tak ada lagi, perpisahan kita setelah ini..”
“ kenapa ngomong gitu Angel..”
“ loe harus jadi Daniel yang terus semangat dan tekun ya, gua mau tidur dulu, ngatuk..”
“ iya, iya, nanti gua datang ya, mau kasih surprise..”
Gua merasa kalimat Angel membuat cemas di hati. Gua langsung membeli cincin emas itu, pergi ke rumah sakit. Gua tiba sejam kemudian, dan menemukan dokter sedang memompa alat pernafasan untuk Angel, gua shock melihat Angel dilakukan seperti itu, suster mengusir gua untuk keluar. Gua menangis. Berdoa kepada Tuhan untuk menolong Angel, setidaknya sampai gua bisa menunjukkan cincin ini untuk mengikat dia dalam hidup gua selama dia masih bisa bernafas.
Sayangnya Angel benar-benar tidak dapat tertolong, kita harus berpisah untuk kedua kalinya dalam hidup ini, perjuangan hidupnya telah berakhir. Penderitaanya di dunia fana ini telah usai, gua melihat tubuhnya yang kaku, senyumnya yang masih sama walau tak bernafas lagi, memakaikan cincin di tangannya. Mencium keningnya. Seperti katanya, di kehidupan ini, mungkin tidak akan terulang kisah cinta kita, tapi semoga doanya kepada Tuhan agar kita dipertemukan kembali di kehidupan mendatang itu terjadi, walaupun harus menjadi binatang, gua rela asal tetap bersama dia.
Gua menepati janji Angel untuk tekun dan semangat dalam hidup ini walau dia telah pergi untuk selamanya. Tapi gua percaya, Cinta pertama memang tidak akan pernah terlupa sampai nafas gua berakhir. Semoga kisah ini tidak membuat loe lupa akan cinta pertama loe. Karena cinta itulah yang paling indah dan murni.


http://www.facebook.com/agnesdavonartiga

Senin, 22 Desember 2014

Cara Kirim Naskah Cerpen ke Majalah

Hayooo!

Siapa yang suka bikin cerpen?! Punya stok cerpen berlimpah?! Sayang dong kalo cuma diumpetin, dibaca sendiri, terus jadi karatan plus jamuran :D

Coba deh sekali-sekali kirim cerpen kamu ke majalah, selain bisa nampang en mejeng di dalam majalah, kamu (Insya Allah) dapat honor juga, lho!
Tapi ... sebelum kirim cerpen, lihat dulu aturan mainnya ^_^
Ini beberapa syarat kirim cerpen ke majalah:

Majalah Kawanku
-Cerpen dengan jumlah karakter 9100 termasuk spasi
-Ketik spasi double
-Kirim ke alamat email: kawanku-mag@gramedia-majalah.com, cerpenkawanku@gmail.com
-Cantumkan identitas lengkap, alamat, dan nomor rekening


Majalah Gadis
-Tulisan untuk rubrik Obrolan, Kuis, Cinta dengan panjang 3-4 halaman folio spasi ganda
-Tulisan untuk rubrik Percikan (cerpen mini) dengan panjang 2 halaman folio spasi ganda
-Tulisan untuk rubrik cerpen dengan panjang 6-7 halaman folio spasi ganda
-Kirim ke alamat Redaksi Majalah Gadis: Jl HR Rasuna Said Blok B Kav 32-33 Jakarta 12910, email: info@gadis-online.com
-Tulis identitas lengkap dan nomor rekening
-Cantumkan nama rubrik di kiri atas amplop
Majalah Aneka Yess
-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan
-Kirim ke alamat: Jl Salemba Tengah No 58 Jakarta Pusat 10440 atau email: aneka@indosat.net.id

Majalah Teen
-Kirim cerpen maksimal 6 halaman. Kirim ke alamat Jalan Prof Dr Satrio Kav. 3-4 Karet Kuningan, Jakarta 12940
-Atau alamat email ke: tabloid.teen@gmail.com

Majalah Hai

-Cerpen maksimal 7 hlm folio
- spasi ganda
-Kirim ke alamat: Gedung Gramedia Majalah Unit I Lt.1, Jl Panjang No 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530
-Alamat email: hai_magazine@gramedia-majalah.com


STORY
- panjang cerpen antara 8-10 halaman
- spasi 1,5
- alamat email : story_magazine@yahoo.com


Tabloid Gaul
-Maksimal 10 halaman / 10.000 karakter
- spasi 1,5
-Jln. Kedoya Duri raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta 11520


Olga Magazine
- kirim cerpen maksimal 4 lembar
- spasi 1,5
- alamat :Jl. Sultan Agung 63 Kav. 5, Semarang 50232
- alamat email : olga_magazine@yahoo.com


Sementara itu dulu deh syarat + alamat yang baru aku tahu.
Sebenernya ada beberapa majalah lain seperti majalah Say! tapi tuh majalah sampai bulan ini (Oktober) keberadaannya belum jelas (udah 2 bulan enggak terbit -_-a )
Ntar kalau dapat info lagi, aku share deh.

Rata-rata semua naskah pakai margin standard, kalau lewat email lebih baik kirim pakai format .doc dan jangan lupa selalu sertakan biodata lengkap+nomor rekening (siapa tahu dimuat dan dapat honor :D)

Sebelum kirim cerpen, ada baiknya juga mempelajari cerpen-cerpen yang udah dimuat duluan di majalah-majalah itu, jadi kamu bakalan tahu cerpen tipe apa sih yang disukai sama si editor majalah ^_^

Rabu, 10 September 2014

DAFTAR PENERBIT YANG MENERIMA NASKAH

serching-seching karena ingin membantu adek yang lagi hobi nulis cerpen juga novel, pernah ikut lomba tapi belum menang sih, dan menurut teman-temannya cerita-ceritanya bagus dan enak dibaca, walaupun isinya ya remaja ini, kurang cocok sih untuk pembelajaran, tetapi bisa digunakan untuk masukan bagi orang tua atau guru dalam mengerti jiwa anak remaja sekarang dengan berbagai “intrik ” dalam hatinya.
berikut daftar penerbit yang aq temukan di blognya mbak http://afiifahizzah.blogspot.com
contoh karya2nya q cantumkn di catagories lia el muslich, monggo lihat …
TEKNIS STANDARD PENGIRIMAN NASKAH
Hal pertama yang harus diperhatikan seorang penulis sebelum mengirimkan cerpen/puisi ke suatu media adalah kecenderungan tema cerpen/puisi yang biasa dimuat oleh media tersebut. Biasanya sejalan dengan visi dan misi media.
Majalah Ummi, Tabloid Nova, tentu tidak akan memuat cerpen dengan tema remaja yang lagi patah hati dengan gaya tutur gaul seperti loe,gue, apalagi memuat kisah peri hijau dan cinderella. Begitu pula Majalah Bobo, mustahil menerima cerpen dengan tema keluarga dan rumah tangga. Naskah diketik dalam MS Word, kertas A4, Times New Roman 12, line spacing 1.5, maksimal 10.000 karakter termasuk spasi—tergantung media, disimpan dalam format RTF (Rich Text Format), dan dikirim via file attachment.
Jangan lupa di bagian akhir naskah cantumkan nomer rekening Anda untuk pengiriman honor—jika dimuat, NPWP (nomor pokok wajib pajak—bagi yang sudah punya), alamat email, dan nomer hp. Pada subjek email untuk pengiriman cerpen ditulis CERPEN: JUDUL CERPEN . Tulis pengantar singkat-padat-jelas pengiriman cerpen pada badan email. Dan, akan lebih baik jika dalam pengantar ditegaskan tentang lama status cerpen yang dikirim. “Jika setelah DUA BULAN cerpen ini belum dimuat, maka akan saya kirim ke media lain….” Selesai.
Tarik nafas dalam-dalam, ucapkan syukur karena telah menyelesaikan sebuah cerpen/puisi dan mengirimkannya ke media. Berdoalah semoga layak muat dan dikirim honornya jika dimuat. Amin. Dan, teruslah (belajar) menulis kreatif lebih baik lagi!
BERIKUT alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dantabloid yang menerima kiriman CERPEN. Anda yang mengetahui info terkini terkait alamat-alamat email redaksi dan honor pemuatan cerpen/puisi dimohon bantuannya dengan menuliskannya pada komentar Anda. Terima kasih.
1. Republika: sekretariat@republika.co.id, aliredov@yahoo.com
Tidak ada pemberitahuan dari redaksi terkait pemuatan cerpen. Sudah lama tidak memuat puisi. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), tetapi—pengalaman beberapa rekan penulis, harus sabar menagih ke redaksi beberapa kali agar segera cair.
2. Kompas: opini@kompas.co.id, opini@kompas.com. Ada konfirmasi pemuatan cerpen/puisi dari redaksi via email. Honor cerpen Rp. 1.100.000,- (tanpa potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (tanpa potong pajak), seminggu setelah pemuatan, honor sudah ditransfer ke rekening penulis.
3. Koran Tempo: ktminggu@tempo.co.id. Biasanya Nirwan Dewanto—penjaga gawang rubrik Cerpen Koran Tempo, meng-sms penulis terkait pemuatan cepen/puisi jika penulis mencantumkan nomer hp di email pengiriman. Honor cerpen tergantung panjang pendek cerita, biasanya Rp. 700.000,- honor puisi Rp. 600.000,- (pernah Rp. 250.000,- s/d Rp. 700.000, referensi Esha Tegar Putra), ditransfer seminggu setelah pemuatan.
4. Jawa Pos: sastra@jawapos.co.id. Jawa Pos menerima karya-karya pembaca berupa cerpen dan puisi atau sajak. Cerpen bertema bebas dengan gaya penceritaan bebas pula. Panjang cerpen adalah sekitar 10 ribu karakter. Honor cerpen Rp. 900.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (referensi Isbedy Stiawan Zs), ditransfer seminggu setelah cerpen/puisi dimuat.
5. Suara Merdeka: swarasastra@gmail.com. Kirimkan cerpen, puisi, esai sastra, biodata, dan foto close up Anda. Cerpen maksimal 9.000 karakter termasuk spasi. Honor cerpen Rp. 350.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen. Bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau kantor perwakilan redaksi di kota Anda—jika ada.
6. Suara Pembaruan: koransp@suarapembaruan.com. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
7. Suara Karya: redaksi@suarakarya-online.com, amiherman@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
8. Jurnal Nasional: tamba@jurnas.com, witalestari@jurnas.com. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
9. Seputar Indonesia: redaksi@seputar-indonesia.com, donatus@seputar-indonesia.com. Tidak setiap hari Minggu memuat cerpen. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
10. Pikiran Rakyat: khazanah@pikiran-rakyat.com, ahda05@yahoo.com. Cerpen tayang per dua mingguan. Honor cerpen Rp. 350.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
11. Tribun Jabar: cerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com. Selain ada cerpen berbahasa Indonesia setiap Minggu, juga ada cerpen bahasa Sunda setiap hari Kamis bersambung Jumat. Honor cerpen Rp. 200.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
12. Kedaulatan Rakyat: redaksi@kr.co.id, jayadikastari@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
13. Harian Joglo Semar (Yogyakarta): harianjoglosemar@gmail.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
14. Minggu Pagi (Yogyakarta): we_rock_we_rock@yahoo.co.id. Terbit seminggu sekali setiap Jumat. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi
15. Surabaya Post: redaksi@surabayapost.info, surabaya_news@yahoo.com,zahira@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- (potong pajak) hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
16. Radar Surabaya: radarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id. Honor cerpen Rp. 200.000,- (potong pajak) hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
17. Lampung Post: lampostminggu@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 200.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau minta tolong teman yang ada di Lampung untuk mengambilkan ke kantor redaksi.
18. Berita Pagi (Palembang): huberitapagi@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
19. Sumatera Ekspres (Palembang): citrabudaya_sumeks@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
20. Padang Ekspres: yusrizal_kw@yahoo.com, cerpen_puisi@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- s/d Rp. 125.000,- honor puisi Rp. 75.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, bisa diambil langsung, atau minta tolong teman mengambilkan honor ke kantor redaksi.
21. Haluan (Padang): nasrulazwar@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- honor puisi Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatan cerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
22. Singgalang (Padang): hariansinggalang@yahoo.co.id, a2rizal@yahoo.co.id. Honor cerpen Rp. 50.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
23. Riau Pos: budaya_ripos@yahoo.com, habeka33@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
24. Sumut Pos: redaksi@hariansumutpos.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
25. Global (Medan): tejapurnama@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
26. Analisa (Medan): rajabatak@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
27. Sinar Harapan: redaksi@sinarharapan.co.id, blackpoems@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
28. Jurnal Cerpen Indonesia: jurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
29. Majalah Horison: horisoncerpen@gmail.com, horisonpuisi@gmail.com. Honor cerpen Rp. 350.000,- honor puisi tergantung berapa jumlah puisi yang dimuat, biasanya dikirimi majalahnya sebagai bukti terbit. Hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi, dan kadang honor dikirim via wesel jika tidak ada nomer rekening.
30. Majalah Esquire: cerpen@esquire.co.id. Honor cerpen Rp. 1.000.000,- (potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi
31. Majalah Sabili: elkasabili@yahoo.co.id. Honor cerpen Rp. 200.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
32. Majalah Suara Muhammadiyah: redaksism@gmail.com. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
33. Majalah Ummi: kru_ummi@yahoo.com. Tema cerpen seputar keluarga dan rumah tangga. Honor cerpen Rp. 250.000,- ditransfer paling telat satu bulan setelah pemuatan.
34. Majalah Kartini: redaksi_kartini@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 350.000,- dua minggu setelah pemuatan honor ditransfer ke rekening penulis.
35. Majalah Alia: majalah_alia@yahoo.com. Honor cerpen Rp. 300.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi
36. Majalah Femina: kontak@femina-online.com, kontak@femina.co.id
37. Majalah Story: story_magazine@yahoo.com. Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Konfirmasi pemuatan cerpen via telepon dari redaksi Story. Antrian pemuatan panjang, bisa 6 bulan sampai setahun. Honor cerpen Rp. 250.000,- maksimal sebulan setelah pemuatan honor sudah ditransfer ke rekening penulis.
38. Majalah Annida-online: majalah_annida@yahoo.com. Konfirmasi pemuatan cerpen via email redaksi. Honor cerpen Rp. 50.000,- honor epik (cerita kepahlawanan) Rp. 100.00,- maksimal sebulan setelah pemuatan honor sudah ditransfer ke rekening penulis.
39. Majalah Bobo: bobonet@gramedia-majalah.com. Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
40. Tabloid Nova: nova@gramedia-majalah.com. Honor cerpen Rp. 400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.
RUBIK DI MEDIA YANG MENERIMA TULISAN DARI PEMBACA:
KORAN PIKIRAN RAKYAT (edar di Jawa Barat)
  1. Forum Guru ada hampir setiap hari. Memuat opini-opini guru dan tenaga kependidikan terkait masalah pendidikan, misalnya bimbingan belajar, UN, moral dll. Panjang tulisan 2000-3000 karakter. Email : forumguru@pikiran-rakyat.com. Sertakan foto.
  2. Cakrawala, tulisan tentang pengetahuan… umum. Ada setiap hari kamis, berisi 5-6 artikel.Biasanya satu penulis bisa dimuat 3 judul sekaligus dan masih berhubungan. Tapi bisa juga mengirimkan satu judul, nanti akan dimuat bersamaan tulisan lain yang temanya sama/sejenis. Panjang tulisan 4000 – 6000 karakter. email : cakrawala@pikiran-rakyat.com
  3. Khasanah, berisi tulisan tentang budaya. Bisa berupa cerpen, puisi atau feature. Dimuat setiap minggu.Panjang 4000 – 6000 karakter. email : khazanah@pikiran-rakyat.com
  4. Geulis, berisi tentang tips kecantikan dan kesehatan perempuan. Hadir setiap minggu. Panjang 4000 – 6000 karakter. email : geulis@pikiran-rakyat.com
  5. Kampus, untuk mahasiswa, tulisan seputar kampus dan perkulihan.Panjang 4000 – 6000 karakter. Email : kampus_pr@yahoo.com . Kalau gak salah tiap kamis.
  6. Opini tiap hari ada, kecuali sabtu dan minggu. Panjang 5000-6000 karakter. Kirim berserta foto ke email blog cerpen novel puisi bahasa indonesia karya afiifah izzah atau hannan izzaturrofa pini@pikiran-rakyat.com
REPUBLIKA
Yang saat ini lagi naik daun di kalangan ibu-ibu adalah rubrik leisure. Leisure tayang setiap hari selasa.
  1. Buah hati, berisi tentang pengalaman pribadi yang unik, inspiratif dan bermanfaat dalam mengasuh anak. Tulisan sekitar 2500 karakter + foto
  2. Parenting, berisi artikel dan tips pengasuhan anak, sejauh ini sepertinya ditulis oleh redaktur republika, tapi tidak ada salahnya dicoba. Tulisan sekitar 4000-6000 karakter.
  3. Jalan-jalan, berupa pengalaman perjalanan ke suatu kota atau tempat wisata, bisa local, tidak harus luar negeri. Tulisan sepanjang 7500 karakter beserta foto-foto.
Untuk ketiga rubric di atas bisa dikirim ke leisure@rol.republika.co.id
JAWA POS / INDOPOS
  1. Perempuan Bercerita, tema bebas, 750 kata email ke her_relationship@jawapos.co.id
  2. Gagasan, usulan pendek tentang apa saja, panjang 250 kata, Opini, panjang 850 kata Keduanya email ke opini@jawapos.co.id sertakan CV, no rek, NPWP dan telp. Naskah yg 5 hari tidak dimuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
UMMI
Majalah Keluarga Muslim yang terbit setiap bulan. Ada beberapa rubrik yang membuka peluang bagi penulis -di luar redaksi- untuk mengirimkan tulisan. Rubrik apa sajakah?
  1. Dunia Wanita: 1 halaman dengan panjang tulisan maksimal 3000 karakter. Berisi pengalaman pribadi, atau opini dengan sudut pandang perempuan. Tips agar dimuat: Manfaatkan tema yg sedang in di bulan tersebut. namun kirimkan naskah tersebut minimal 2 bulan sebelum momen. Misalnya jika ingin menulis dengan tema ramadhan, kirim naskahnya di bulan-bulan April-Mei. Karena proses penggarapan naskah dilakukan 2 bulan sebelum terbit, usahakan untuk mengambil topik atau pembahasan dengan agle yg unik. Misalnya ajakan untuk berbelanja ke warung, saat banyak orang memilih belanja di mal/pasar. tentu dengan didukung argumen yang menguatkan topik tersebut.
  2. Cerpen: 2 halaman dengan panjang naskah maksimal 6000 karakter. Tips: Ambil tema yang unik. Ummi menerima kira-kira 10-20 naskah baik online maupun setak setiap bulannya. namun, jarang yang temanya unik. Konflik juga kurang tergarap jadi cerpen cenderung datang. Cerpen dengan setting suatu daerah yg khas dg dialek lokal, biasanya memiliki satu poin lebih dibanding cerpen yg setingnya tidak jelas. Batasi jumlah tokoh, namun perkuat karakter tiap tokoh dalam cerpen tersebut.
  3. Cerpen Anak: 2 halaman, dengan panjang naskah maksimal 5500 karakter. Tips: pembaca cerpen anak, berusia 5-13 tahun. Usahakan temanya sederhana, bahasanya mudah dipahami dan berhikmah. boleh cerita biasa, imajinasi (misalnya tokohnya debu/awan/angin/pohon) atau fabel.
  4. Perjalanan: 2 halaman, panjang naskah 5700-an karakter. Tips: pilih lokasi/daerah/kota/negara yg unik, bisa karena ‘sesuatu’ yang tak biasa di sana. boleh juga mengangkat sisi sejarah yang tak banyak orang mengetahuinya. Mungkin ada agle yg berkaitan dengan keislaman, biasanya menjadi poin tambah dari tulisan tersebut. Usahakan deskriptif, sehingga pembaca bisa membayangkan bagaimana perjalanan menuju kesana, suasananya bagaimana (panas/dingin/hangat), gambarkan keunikannya misalnya bentuk rumah, sapaan khas penduduk lokal, dll. Sertakan foto, minimal 5 buah dengan ukuran file, kira2 500 kb- 1 MB. agar tidak pecah ketika di layout. berikan captoin/keterangan di bawah foto tersebut. foto bisa menguatkan isi artikel, bisa juga hal lain yg menarik namun belum termuat di artikel
Oya, naskah bisa dikirim ke kru_ummi@yahoo.com atau dikirim ke redaksi Ummi, Jl. Mede No. 42A Utan Kayu, Jakarta Timur
Catatan:
Di Ummi edisi Maret 2012, ada informasi lomba untuk rubrik UFUK DALAM.
Redaksi IRFAN menerima tulisan dari luar untuk rubrik-rubrik berikut ini:
1. Cerpen
Ketentuan:
- Tema cerpen berisi hal-hal yang dapat membangun jati diri anak Indonesia
- Bernuansa Islami meskipun tidak harus melulu dengan simbol-simbol Islam.
- Panjang naskah 600-700 kata (cek word count)
2. Flora
Berisi informasi populer dan menarik tentang dunia tumbuhan.
Ketentuan naskah:
- Diutamakan memiliki unsur keunikan tertentu yang menambah pengetahuan baru.
- Panjang naskah 500-700 kata.
- Lebih disukai bila naskah disertai foto-foto penunjang, besar file masing-masing foto min. 400 KB.
- Sertakan keterangan kepemilikan copyright atau sumber jika menggunakan foto hasil karya orang lain.
3. Fauna
Rubrik yang memberikan informasi populer dan menarik tentang dunia hewan.
Ketentuan naskah:
- Diutamakan memiliki unsur keunikan tertentu yang menambah pengetahuan baru.
- Panjang naskah 500-700 kata.
- Lebih disukai bila naskah disertai foto-foto penunjang, besar file masing-masing foto min. 400 KB.
- Sertakan keterangan kepemilikan copyright atau sumber jika menggunakan foto hasil karya orang lain.
4. English Story
Cerita sederhana dalam bahasa Inggris yang bertujuan mengembangkan kemampuan bahasa Inggris anak-anak (target pembaca kelas 3 SD ke atas).
Ketentuan:
- Panjang naskah 400 – 600 kata
- Menyertakan terjemahan daftar kata sulit
5. Reportase Cilik
Pengisi rubrik ini khusus hanya anak-anak usia SD. Bertujuan untuk melatih kemampuan merangkum pengalaman dan fakta dalam bentuk tulisan.
Ketentuan:
- Panjang naskah 500-700 kata
- Berisi berita ringan tentang pengalaman kunjungan ke tempat-tempat yang menarik seperti museum, tempat bersejarah, wisata alam, sekolah, dan sejenisnya.
- Disertai file foto-foto penunjang dalam format asli (bukan hasil cropping)
- Disertai keterangan kepemilikan copyright foto. Silakan kirim naskah terbaik Anda ke redaksi@majalahanak-irfan.com.
CATATAN:
1. Naskah dikirim dalam attachment (bukan di badan email)
2. Cantumkan nama rubrik dan judul naskah sebagai subject email supaya redaksi lebih mudah mengklasifikasikan naskah.
Terima kasih.
KAWANKU
Syarat naskah cerpen 2011:
Cerpen remaja dengan ketentuan:
  1. Maks. 8 halaman A4, ketik 2 spasi, TNR 12.
  2. Kirim dengan subjek cerpen ke: cerpenkawanku@gmail.com
Terbit tiap hari Rabu, dua minggu sekali. Jika dalam waktu 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.
Harga: Rp.15.000
ANEKA YESS!
Syarat naskah cerpen:
Cerpen remaja dengan ketentuan:
  1. Maks. 7 halaman folio, ketik 2 spasi.
  2. Sertakan surat pernyataan keaslian karya.
  3. Kirim dengan subjek FIKSI ke e-mail: aneka@indosat.net.id atau yess_pals@yahoo.com
Terbit tiap hari Rabu, dua minggu sekali. Jika dalam waktu 3 bulan tidakdimuat, berarti cerpen tak layak muat.
Harga: Rp.17.000
GADIS
Syarat naskah cerpen:
Cerpen remaja dengan ketentuang:
  1. 6-7 halaman folio, ketik 2 spasi. Percikan (Cerpen Mini), cerpen remaja, maks. 2 hal polio dan ketik 2 spasi.
  2. Info Terbaru! Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN ke: Redaksi.GADIS@feminagroup.com
  3. Atau Kirim via Pos tulis CERPEN di pojok kanan amplop ke: Jl. HR Rasuna Said Blok B Kav 32-33Jakarta 12910 Telp. 021 526 6666
Terbit sepuluh hari sekali. Harga: Rp.17.000, edisi khusus: Rp. 23.000
HAI!
Syarat naskah cerpen:
Cerpen remaja cowok dengan ketentuan:
  1. 6000-12000 karakter+spasi, ketik 2 spasi, kertas folio/A4 dalam format rtf.
  2. Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN ke: hai_magazine@gramedia-majalah.com / de2ayu@yahoo.com
Terbit tiap Senin. Harga: Rp.15.000, edisi khusus: Rp. 25.000
STORY
Majalah remaja.
Syarat naskah:
  1. Cerpen remaja romance/sci-fi/horor/humor, 10.000-14.000 karakter+spasi, ketik 2 spasi, kertasfolio. Lampirkan fotomu yang paling keren.
  2. Cerbung: 26.000 – 40.000 karakter + spasi / sekitar 20-30 halaman
  3. Novelet: 30.000 –35.000 karakter + spasi / sekitar 23-35 halaman
  4. Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN ROMANCE/HOROR/HUMOR/SCI-FI tergantung jenis cerita ke: story_magazine@yahoo.com
Terbit tiap tanggal 25. Harga: Rp.18.000
CHIC
Majalah wanita karir.
Syarat naskah cerpen:
  1. Cerpen metro-pop, maks. 6 – 8 halaman folio, ketik 2 spasi. Atau Maks. 8 halaman A4.
  2. Kirim dengan subjek CERPEN / STORY ke e-mail: chicstory@gramedia-majalah.com / chic_magazine@gramedia-majalah.com
Terbit tiap hari Rabu, dua minggu sekali. Harga: Rp.15.000
FEMINA
Majalah wanita dewasa.
Syarat naskah cerpen:
  1. 6 – 8 halaman kuarto, ketik 2 spasi, huruf Arial 12.
  2. Kirim dengan subjek CERPEN via e-mail ke: redaksi@feminagroup.com
Terbit 2 Minggu sekali
KARTIKA
Majalah wanita masa kini.
Syarat naskah cerpen:
  1. 4 – 8 halaman A4, ketik 2 spasi, huruf TNR 12.
  2. Kirim dengan subjek CERPEN via e-mail ke: majalahkartika@yahoo.com
Terbit 2 Minggu sekali
KARTINI
Majalah wanita dewasa.
Syarat naskah cerpen:
  1. 4 – 8 halaman A4, ketik 2 spasi, huruf TNR 12.
  2. Kirim dengan subjek CERPEN via e-mail ke: redaksi_kartini@yahoo.com
Terbit 2 Minggu sekali
UMMI
Majalah dewasa/keluarga islami.
Syarat naskah cerpen:
  1. maks. 8 halaman folio, ketik 2 spasi, huruf TNR 12.
  2. Sertakan fotokopi identitas.
  3. Kirim dengan subjek CERPEN via e-mail ke: kru_ummi@yahoo.com Poskan ke: Jl. Mede No. 42A Utan Kayu, Jakarta Timur 13120 Telp. 021 858 0569
Terbit 2 Minggu sekali
HORISON (majalah sastra)
  1. horisonpuisi@gmail.com (untuk pengiriman naskah puisi)
  2. horisoncerpen@gmail.com (untuk pengiriman naskah cerpen)
  3. horisonesai@gmail.com (untuk pengiriman naskah esai)
  4. horisonkakilangit@gmail.com (untuk pengiriman naskah khusus siswa/pelajar) horisonsurat@gmail.com (untuk surat penyurat dan berlangganan)
Catatan: Setiap naskah yang dikirim harus disertakan biodata lengkap, alamat lengkap, nomor telp/HP yang dapat dihubungi, foto, dan nomor rekening (bila ada) untuk mempermudah administrasi pemuatan. Terima kasih.
TABLOID
Gaul
Syarat cerpen:
  1. cerpen teenlit, maks. 8 hal. Folio, ketik 1,5 spasi, sekitar 10.000 karakter+spasi.
  2. Via e-mail: tabloid.gaul@yahoo.co.id
  3. Kirim via pos ke: Redaksi Gaul Jl. Kedoya Duri Raya No. 36, Kebun Jeruk, JakartaBarat 11520 Telp. 021 5835 9109
Terbit tiap Senin Harga: Rp.8000, – 10.000
Keren Beken
Syarat naskah cerpen:
  1. Cerpen remaja, Min. 4 halaman komputer, Maks. 7 halaman folio, ketik 2 spasi.
  2. Sertakan surat pernyataan keaslian karya.
  3. Kirim dengan subjek FIKSI ke-mail: aneka@indosat.net.id Atau Pos ke: Redaksi Keren Beken Jl. Salemba Tengah No. 58, Jakarta Pusat 10440 Telp. 021 230 6188
Terbit dua minggu sekali tiap Senin. Harga: Rp.8000
Teen
Syarat naskah cerpen:
  1. Cerpen teenlit, maks. 6 hal A4, ketik1,5 spasi.
  2. Kirim via pos ke: Redaksi Teen, Jl. Guru Mughni No. 2, Karet Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Telp. 021 527 6325
Terbit tiap Sabtu, 2 Minggu sekali Harga: Rp.15.000
Top Idol
Syarat cerpen:
  1. cerpen teenlit, sekitar 5000 karakter (tanpa spasi?), 12 TNR, ketik 1,5 spasi, 1 hal. kertas A4, Surat Pernyataan Naskah Asli, sekitar 10.000 karakter+spasi.
  2. Via e-mail: redaksi@topidolindonesia.com
Terbit Tiap Senin, 2 Minggu sekali Harga: Rp.7000,
Dear para calon penulis,
Jika Anda memiliki naskah boleh banget mengirimkannya ke redaksi agensi naskah Indscript Creative. Kami mencari naskah JEMPOLAN yang siap kami promosikan ke berbagai penerbitan. Ikuti spesifikasi pengiriman naskah berikut ini:
1. Judul dan nama penulis (dalam satu halaman)
2. Sinopsis
3. Daftar isi
4. Naskah isi
5. Profil penulis
6. Biodata penulis lengkap (jangan lupa karya yang pernah diterbitkan ditulis ya)
Sistematika pengetikan Times New Roman, 12 poin, 1,5 spasi, minimal naskah 120 hal.
Kirimkan ke: indscript.creative@gmail.com, subject: TITIP NASKAH
Selamat menulis dan mudah-mudahan bisa bekerjasama dengan kami,
Redaksi agensi naskah Indscript Creative